HAKIKAT BIMBINGAN KONSELING

0

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

             Seiring dengan perkembangan zaman, baik di bidang tekhnologi maupun ilmu pengetahuan sekarang ini, tidak hanya memperudah kita dalam kehidupan. Namun dibalik kemudahan-kemudahan dalam kehidupan ini, tetap saja ada efek negative dari itu semua. Salah satunya dibidang psikologi, banyak kasus-kasus psikologi yang muncul yang dialami masyarakat sekarang. Continue reading

TOKOH-TOKOH FILSAFAT ISLAM

0

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

Mahasiswa umumnya dituntut untuk mengethui berbagai mata kuliah sesuai dengan apa yang sedang dipelajarinya. Duk saat untuk ini kami dituntut tahu mengenai sejarah AL Farabi baik dari segi sejarah hidup nya, karyanya, dan pemikirnya. Pada dasar nya mahasiswa sudah mempelajari mengenai filsafat, namun mengenai filsafat islam masihlah sangat awam. Dan untuk itu lah kami membuat makalah ini, untuk dapat mengetahui lebih dalam dan jauh mengenai sejarah filsafat islam didunia ini. Dan yang lebih terpenting untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat islam itu sendiri. Continue reading

UNSUR DAN METODE BK KEAGAMAAN ISLAM

0

UNSUR DAN METODE BIMBINGAN DAN PENYULUHAN KEAGAMAAN ISLAM

 

A. Unsur-Unsur Bimbingan dan penyuluh keagamaan Islam

1. Ada beberapa unsur dalam bimbingan konseling agama, diantaranya:

a) Konselor

adalah Pendidik yang bertugas mendewasakan manusia agar selalubertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan, sedang konselorlebih menitikberatkan bantuan yang diberikan pada klien dalam mengatasiberbagai masalah yang dihadapinya untuk dapat memecahkan masalahsendiri secara inisiatifnya. Dalam melaksanakan hal tersebut, seorangkonselor harus memiliki kemampuan khusus (keahlian tertentu) dan persyaratan-persyaratan tertentu agar dapat mengantarkan klien kearahkesejahteraan hidup lahir dan batin.Konselor bukan berasal dari sembarang orang, konselor harusmemenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Continue reading

KONSELING KELUARGA SAKINAH

0

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Pernikahan merupakan awal dari gerbang utama yang harus dilewati oleh pasangan suami isteri dalam membentuk keluarga sakinah, mawadah warahmah sebagaimana yang diajarkan dalam agama (Islam). Untuk mencapai tujuan tersebut, penting artinya mengembangkan layanan bimbingan konseling pranikah dan pernikahan kepada calon pasangan suami istri agar lebih siap mengarungi bahtera rumah tangga yang nantinya akan dilalui bersama. Continue reading

PENULUHAN SOSIAL

0

GANGGUAN JIWA

RSJ CISARUA CIMAHI PROV JAWA BARAT

LAPORAN

Disusun untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Mata Kuliah Patologi Sosial

Disusun oleh Kelompok 2 :

Muthmainnah NIM 1209401055

Sindi Nurhalimah NIM 1211401089

Vina Asmara Dewi NIM 1211401098

Wialfiny Pratiwi RS NIM 1211401101

Yulianti NIM 1211401107

 

 

 

 

 

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam menjalani proses kehidupannya selalu menginginkan ketenangan dan kesenangan , tetapi pada kenyataannya manusia banyak yang mengalami dan dihampiri oleh berbagai masalah dan berbagai penyimpangan dari berbagai faktor, sehingga faktor tersebut dapat mengakibatkan terganggunya jiwa manuia itu sendiri. Continue reading

PENYULUHAN ANTI NARKOBA

0

BAHAYA NARKOBA

A. PENGERTIAN

NARKOBA => Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Continue reading

BIMBINGAN KARIR

0

BIMBINGAN KARIR

A. Pengertian Layanan Bimbingan Karier

            Secara umum bimbingan adalah istilah yang mencakup pengertian umum proses layanan bantuan kemanusian. Di latar sekolah, layanan bimbingan diberikan dengan tujuan untuk membantu siswa yang mengalami masalah, khususnya yang berkenaan dengan penyusunan rencana untuk masa depannya. Mengingat usia perkembangannya, kerisauan umum para siswa tersebut adalah mengenai pendidikannya (keberhasilan belajar, dan kelanjutan studi) dan pekerjaan apabila nanti tamat dari sekolah. Continue reading

PENYULUHAN

0

DEFINISI PENYULUHAN

 

A.  Definisi Penyuluhan Secara Umum

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.

B. Definisi Menurut Para Ahli

  1. Definisi Penyuluhan Berdasarkan  Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K). Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
  1. Definisi Penyuluhan menurut Ibrahim, et.al, 2003:1-2. Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”. Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu. Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahandari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim, et.al, 2003:1-2).
  1. Pengertian dari penyuluhan adalah proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan semua “stakeholders” agribisnis melalui proses belajar bersama yang partisipatip, agar terjadi perubahan perilaku pada diri setiap individu dan masyarakatnya untuk mengelola kegiatan agribisnisnya yang semakin produktif dan efisien, demi terwujudnya kehidupan yang baik, dan semakin sejahtera secara berkelanjutan (Mardikanto, 2003).
  2. Ban (1999) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi informasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik .Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.
  3. Margono Slamet (2000) menekankan esensi penyuluhan sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah mulai lazim digunakan oleh banyak pihak sejak Program Pengentasan Kemiskinan pada awal dasawarsa 1990-an. Penyuluhan pembangunan sebagai proses pemberdayaan masyarakat, memiliki tujuan utama yang tidak terbatas pada terciptanya “better-farming, better business, dan better living, tetapi untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) untuk mengadopsi strategi produksi dan pemasaran agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakatnya (SDC, 1995 dalam Mardikanto 2003).
  4. Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekadar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (Mardikanto, 1987).
  5. Anwar (2000) menjelaskan fungsi-fungsi penyuluhan yang perlu diarahkan untuk:
  • Pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk peningkatan mutu sumberdaya manusia.
  • Pengembangan partisipasi masyarakat dalam beragam aspek pembangunan.
  • Bersama-sama institusi dan pakar-pakar terkait mendukung perencanaan pembangunan daerah.

8.      Lippit (1961) dalam tulisannya tentang perubahan yang terencana, merinci lingkup kegiatan penyuluh sebagai agen pembaruan dalam 7 (tujuh) kegiatan pokok, yaitu:

  • Penyadaran, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang “keberadaannya”, baik keberadaan nya sebagai individu dan anggota masyarakat, maupun kondisi lingkungannya yang menyangkut lingkungan fisik/teknis, sosial-budaya, ekonomi, dan politik. Proses penyadaran seperti itulah yang dimaksudkan oleh Freire sebagai tugas utama dari setiap kegiatan pendidikan, termasuk di dalamnya penyuluhan.
  • Menunjukkan adanya masalah, yaitu kondisi yang tidak diinginkan yang kaitannya dengan keadaan sumberdaya (alam, manusia, sarana-prasarana, kelembagaan, budaya, dan aksesibilitas), lingkungan fisik/teknis, sosial-budaya dan politis. Termasuk dalam upaya menunjukkan masalah tersebut, adalah faktor-faktor penyebab terjadinya masalah, terutama yang menyangkut kelemahan internal dan ancaman eksternalnya.
  • Membantu pemecahan masalah, sejak analisis akar-masalah, analisis alternatif pemecahan masalah, serta pilihan alternatip pemecahan terbaik yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi internal (kekuatan, kelemahan) maupun kondisi eklsternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi.
  • Menunjukkan pentingnya perubahan, yang sedang dan akan terjadi di lingkungannya, baik lingkungan organisasi dan masyarakat (lokal, nasional, regional dan global). Karena kondisi lingkungan (internal dan eksternal) terus mengalami perubahan yang semakin cepat, maka masyarakat juga harus disiapkan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut melalu kegiatan “perubahan yang terencana”.
  • Melakukan pengujian dan demonstrasi, sebagai bagian dan implementasi perubahan terencana yang berhasil dirumuskan. Kegiatan uji-coba dan demonstrasi ini sangat diperlukan, karena tidak semua inovasi selalu cocok (secara: teknis, ekonomis, sosial-budaya, dan politik/kebijakan) dengan kondisi masyarakatnya. Di samping itu, uji-coba juga diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang beragam alternatip yang paling “bermanfaat” dengan resiko atau korbanan yang terkecil.
  • Memproduksi dan publikasi informasi, baik yang berasal dari “luar” (penelitian, kebijakan, produsen/pelaku bisnis, dll) maupun yang berasal dari dalam (pengalaman, indegenuous technology, maupun kearifan tradisional dan nilai-nilai adat yang lain). Sesuai dengan perkembangan teknologi, produk dan media publikasi yang digunakan perlu disesuaikan dengan karakteristik (calon) penerima manfaat penyuluhannya.
  • Melaksanakan pemberdayaan/penguatan kapasitas. Yang dimaksud dengan pemberdayaan disini adalah pemberian kesempatan kepada kelompok grassroot untuk bersuara dan menentukan sendiri pilihan-pilihannya (voice and choice) kaitannya dengan: aksesibilitas informasi, keterlibatan dalam pemenuhan kebutuhan serta partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan, bertanggung-gugat (akuntabilitas publik), dan penguatan kapasitas lokal. Sedang yang dimaksud dengan penguatan kapasitas, menyangkut penguatan kapasitas individu, kelembagaan-lokal, masyarakat, serta pengembangan jejaring dan kemitraan-kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber

 

Mardikanto, Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.

1994. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.

2001. Perhutanan Sosial. PUSPA. Sukoharjo.

2001. Prosedur Penelitian Penyuluhan Pembangunan. Prima Theresia Pressindo. Surakarta.

2003. Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Pusat Pengembangan Agrobisnis dan Perhutanan Sosial. Surakarta.

http://turindraatp.blogspot.com/2009/06/pengertian-penyuluhan.html

http://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/

 

 

KONSELING

0

DEFINISI KONSELING

  1. Definisi secara bahasa

Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”.

  1. Definisi menurut para Ahli
  • Menurut British Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004)

Konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Continue reading

BIMBINGAN

0

BAB II
PEMBAHASAN

 

  1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain. Continue reading